MAKALAH
FILSAFAT ILMU
Kemajuan ilmu di zaman
kontemporer

Oleh :
Kelompok: IV
Ø
M. Nur Sidiq
Ø
Wawan Setiawan
Ø
Ihwanul Muslimin
Ø
Rosita
Ø
Khaeriah
Ø
Vivi Nurul
Hafidzoh
Ø
Sahrotul jannah
KPI-A / II
FAKULTAS USHULUDIN, DAKWAH DAN ADAB
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
"SULTAN MAULANA
HASANUDDIN" BANTEN”
2012-2013
FILSAFAT ILMU
KEMAJUAN ILMU
ZAMAN KONTEMPORER
Perkembangan
dan kemajuan peradaban manusia tidak bisa dilepaskn dari peran ilmu. Bahkan
perubahan pola hidup manusia dari waktu ke waktu sesungguhnya berjalan seiring
dengan sejarah kemajuan dan perkembangan ilmu. Tahap-tahap perkembangan itu
kita menyebut dalam konteks ini sebagai periodesasi sejarah perkembangan ilmu;
sejak dari zaman klasik, pertengahan, modern dan kontemporer.
Kemajuan
ilmu dan teknologi dari masa ke masa adalah ibarat mata rantai yang tidak
terputus satu sama lain. Hal-hal baru yang ditemukan pada suatu masa menjadi
unsur penting bagi penemuan-penemuan lainnya dimasa berikutnya. Demikianlah semuanya
saling terkait. Oleh karena itu, melihat sejarah perkembangan ilmu zaman
kontemporer, tidak lain adalah mengamati pemanfaatan dan pengembangan lebih
lanjut dari rentetan sejarah ilmu sebelumnya. Kondisi itulah yang kemudian
mengalami percepatan atau bahkan radikalisasi yang tidak jarang berada di luar
dugaan manusia itu sendiri.
Yang
dimaksud dengan zaman kontemporer dalam konteks ini adalah era tahun-tahun
terakhir yang kita jalani hingga saat sekarang ini. Hal yang membedakan
pengamatan tentang ilmu di zaman modern dengan zaman kontemporer adalah bahwa
zaman modern adalah era perkembangan ilmu yang berawal sejak sekitar abad
ke-15, sedangkan zaman kontemporer memfokuskan sorotannya pada berbagai
perkembangan terakhir yang terjadi hingga saat sekarang.
Sebagaimana
telah dikemukakan sebelumnya, sebagai kelanjutan mata rantai sejarah
perkembangan ilmu, berbagai hal baru yang ditemukan dan dapat kita amati di era
kontemporer, tidak terlepas dari berbagai penemuan dan dasar-dasar ilmu yang
telah ada dan diciptakan oleh para penemu, pakar, atau filosof dimasa-masa
sebelumnya.
Sebagaimana
ilmu di zaman modern mempunyai karakteristik khusus yang membedakannya dengan
ilmu di zaman klasik dan zaman pertengahan, maka ilmu kontemporer pun demikian.
Akan
kita lihat terlebih dahulu secara sederhana potret ilmu modern yang telah
melahirkan hal-hal radikal yang membedakannya dengan ilmu di zaman pertengahan
dan klasik. Zaman modern misalnya, dalam
banyak hal melakukan dekonstruksi terhadap teori-teori yang dianggap established
(mapan) pada masa pertengahan atau zaman klasik. Setidaknya dua contoh yang
sangat menonjol bisa dikemukakan disini. Pertama, pendapat yang dikemukakan
oleh Copernicus (1473-1543) tentang teori heliosentrisme, bahwa matahari adalah
pusat tata surya dan planet-planet termasuk bumi berputar mengelilingi
matahari. Teori ini jelas-jelas bertentangan dengan pendapat yang di terima
secara umum manusia saat itu, yaitu geosentrisme yang menyatakan bahwa bumilah
yang menjadi pusat tata surya.
Kedua,
metode induktif yang di perkenalkan oleh Francis Bacon (1560-1626). Ia telah
memberikan sumbangan yang penting dalam menembus metode berfikir deduktif yang
penggunaannya secara berlebihan telah menyebabkan dunia keilmuan mengalami
kemacetan. Francis Bacon menekankan untuk mendasarkansemua pengetahuan dan ilmu
atas dasar pengalaman. Ia menganjurkan agar para sarajana, dalam menyusun
ilmu,mengupulkan sebanyak mungkin fakta pengalaman (emperecal brute facts)
untuk selajunya di analisis.
Membuat
deskripsi atau eksposisi tentangperkembangan ilmu di zaman kontemporer berarti
manggambarkan aplikasi ilmu dan teknologi dalam sektor kehidupan manusia.
Itulah salah satu karakteristik utama ilmu di zaman kontemporer yang dalam
kerangka umumnya sekaligus menjadi persamaan sifat perkembangan ilmu zaman
kontemporer hal ini tidak saja terjadi dilapangan ilmu eksakta, tapi juga ilmu-ilmu
sosial dan juga keagamaan. Para pecinta ilmu di bidang mereka masing-masing
berusaha untuk menjadikan ilmu dan pengetahuan yang menjadi bidang mereka dapat
memberikan sumbangan yang berarti bagi manusia dan kemanusiaan.
Satu
hal yang tak sulit untuk disepakati, bahwa hampir semua sisi kehidupan manusia
modern telah disentuh oleh berbagai efek perkembangan ilmu dan teknologi.
Sektor ekonomi, pertahanan dan keamanan, sosial dan budaya, komunikasi dan
transportasi, pendidikan, seni, kesehatan dan lain-lain, semuanya membutuhkan
dan mendapat sentuhan teknologi.
Bila
di zaman purba, manusia prasejarah tercatat mempunyai benih ilmu di bidang
astronomi, kemudian mulai mengenal tulisan dan hitungan yang mengawali zaman
sejarah, lalu zaman modern diidentikkan dengan masa renaissance sebagai masa
bangkitnya kembali eropa dari kegelapan, maka zaman kontemporer sangat kental
dengan inaovasi-inovasi teknologi di berbagai bidang.
Satu
hal lain yang menjadi karakter spesifik ilmu kontemporer, dan dalam konteks ini
ciri tersebut akan lebih dapat kita temukan secara relatif lebih mudah pada
bidang-bidang sosial, yaitu bahwa ilmu kontemporer tidak segan-segan melakukan
dekonstruksi dan peruntuhan terhadap teori-teori ilmu yang pernah ada untuk
kemudian menyodorkan pandangan-pandangan baru dalam rekonstruksi ilmu yang
mereka bangun. Dalam hal inilah, penyebutan wacana “postmodernisme” dalam
bidang ilmu dan filsaat menjadi diskursus yang akan cukup banyak ditemukan.
Begitulah
perkembangan ilmu di zaman kontemporer meliputi hampir seluruh bidang ilmu dan
teknologi, ilmu-ilmu sosial seperti sosiologi, antropologi, psikologi, ekonomi,
hukum dan politik, serta ilmu-ilmu eksakta seperti fisika, kimia dan biologi,
serta aplikasi-aplikasinya di bidang teknologi rekayasa genetika, informasi dan
komunikasi, dan lain-lain.
Beberapa contoh perkembangan ilmu kontemporer
a.
Santri, Priyayi, dan Abangan
Dalam
kajian ilmu sosialkeagamaan di indonesia, penelitian Clifford Geertz yang dalam
versi aslinya berjudul The Religion of Java merupakan satu bahasa yang menarik.
Penelitian serlus Geertz tersebut kemudian lebih banyak dipopulerkan sebagai
kerangka tipologisasi keberagamaan masyarakat jawa menjadi santri, abangan, dan
priyayi. Untuk menyajikan abstraksi yang lebih otoritatif tentang penelitian
Geertz ini, penulis mengutip penggambaran Parsudi Suparlan dalam pengantarnya
terhadap buku Clifford Geertz Abangan, Santri, Priyayi dalam masyarakat
jawayang merupakan edisi Indonesia dari buku aslinya The Religion of Java.
Arti karya geertz The Religion of java adalah
sumbanganya kepada pengetahuan sistem- sistem simbol, yaitu bagaimana hubungan
antara struktur- struktur sosial yang ada dalam suatu masyarakat dengan
pengorganisasian dan perwujudan
simbol-simbol, dan bagaimana para anggota masyarakat mewujudkan adanya
intregrasi dan disintregrasi dengan cara mengorganisasi dan mewujudkan simbol-
simbol tertentu, sehingga perbedaan-perbedaan yang tampak di antara struktur-
struktur sosial yang ada dalam masyarakat tersebut hanya bersifat komplementer.
Tiga
lingkungan yang berbeda (yaitu perdesaan, pasar,dan kantor pemerintahan) yang
dibarengi dengan latar belakang sejarah kebudayaan yang berbeda ( yang
berkaitan dengan masuknya agama serta peradaban hindu dan islam jawa) telah
mewujudkan tentang adanya abangan (yang menekankan pentinya anamistik), santri
(yang menekankan aspek-aspek islam) dan penyanyi (yang menekankan aspek-aspek
hindu). Perwudujan citra agama masing-masing struktur sosial tersebut adalah
pesta-pesta ritual yang berkaitan dengan usaha- asaha untuk menghalau
makhluk halus jahat yang diang gap sebagai penyebab ketidak teraturan dan
kesengsaraan dalam masyarakat, agar akuilibrium dalam masyarakat dapat dicapai
kembali (abangan); penekanan pada tindakan- tindakan keagamaan dan
upacara-upacara sebagaimana digariskan dalam islam (santri); dan suatu kompleks
keagamaan yang menekankan pada pentinya hakikat halus sebagai dari kasar (kasar dianggapsebagai
ciri-ciri utama abangan), yang perwujudanya tampak dalam berbagai sistem simbol
yang berkaitan dengan etiket, tarian- tarian
dan berbagai bentuk kesenian, bahasa, dan pakaian( penyanyi).
Abangan,
santri, dan penyanyi, yang walaupun masing- masing merupakan struktur-struktur
sosial yang berlailainan, tapi masing- masing saling melengkapi satu sama
lainya dalam mewujudkan adanya sistem
sosial jawa yang berlaku umum di mojokuto.inilah sesungguhnya tesis
geertz yang di usahakan untuk diperlihatkan
dalam bukunya The Religion of Java, yaitu agama bukan
hanya memainkan peranan pemecah- belah dlam masyarakat. Walaupun demikian,
tampaknya yang lebih menjadi perhatiaan geertz adalah masalah perpecahan dalam
sistem sosial jawa di mojokuto dan bukanya itregasi yang terwujud
didalamnya,sebagaimana telah dikemukakan oleh
Harsja W. Bachtiar dalam pembahasanya (1973) hal ini mungkin adanya
penekanan perhatian geertz pada dimensi stuktur sistem sosial.
Satu
lagi, perlu juga kita lihat ulasan yang menjadi back cover buku Clifford
Geertz edisi indonesia tersebut. Pengaranya memiliki masyarakat kota kecil mojokuto, jawa
timur, sebagai objek penelitian dan pengkajian. Namun untuk kelengkapannya,
pengarang juga membahas pandangan tiga golongan yang memiliki subtradisi
masing-masing: abangan, yaitu golongan petani kecil, yang sedikit banyak
memiliki persamaan dengan “religi rakyat” Asia Tenggara; santri, yaitu pemeluk
agama islam yang taat pada umumnya terdiri dari pedagang di kota dan petani
yang berkecukupan; dan priyayi, yaitu golongan yang masih memiliki pandangan
hindu-budha, yang kebanyakan terdiri dari golongan terpelajar, golongan atas,
penduduk kota, terutama golongan pegawai.
Penelitian
Clifford Geertz hingga kini mendapat perhatian dari para ilmuan. Berbagai
penelitian dilakukan untuk menguji, membuktikan atau bahkan meruntuhkan tesis
Geertz tentang kategorisasi keberagamaan masyarakat jawa itu. Beberapa yang
bisa penulis sebutkan disini misalnya seperti penelitian antropologis yang
dilakukan oleh Bambang Pranowo (1994), Robert W. Hefner (1987), dan Mark
Woordward (1984), yang membantah klaim Geertz. Para pakar ini menemukan bahwa
masyarakat jawa secara umum adalah santri, adapun “”genre” abangan tidak
signifikan.
Klaim
tentang runtuhnya tesis “santri-abangan”-nya Clifford Geertz juga dikemukakan oleh hasil penelitian
PPIM UIN Jakarta. Penelitian tersebut dilakukan pada tahun 2001 dengan populasi
yang luas (sekitar 85% populasi nasional) dan dengan sistem random sampling
(metode pengambilan sampel secara acak, tidak hanya sebuah kota kecil kecamatan
atau sebuah desa) sehingga punya daya generalisasi dan klaim yang besar.
Penelitian PPIM ini bahwa juga mencoba menunjukan adanya suatu dialektika,
dimana orang yang lebih intensi dalam menjalankan ritual wajib maupun sunah
dalam islam berkolerasi positif dan signifikan dengan status sosial-ekonomi (gabungan
antara pendidikan, jenis pekerjaan, pendapat, dan kategori desa-kota).
Korelasinya sekitar 15%. Sebaliknya, seorang muslim yang semakin intensif dalam
melaksanakan ritual abangan semakin negatif korelasinya dengan status
sosial-ekonomi (korelasinya sekitar 25%).
Penelitian
Clifford Geertz yang kemudian mendapat banyak tantangan dari para pakar dan
peneliti sesudahnya juga terjadi pada bidang-bidang ilmu lainnya. Masih untuk
bidang sosial keagamaan, misalnya juga terjadi perdebatan panjang tentang statemen
Samuel P. Huntington mengenai teori Clash of Civilization. Dan banyak tema-tema
lainnya yang terus berkembang dan menjadi bukti bagi terus berkembangnya ilmu
dari waktu ke waktu.
b.
Teknologi Rekayasa Genetika
Salah
satu bentuk perkembangan ilmu zaman kontemporer yang sangat masyhur adalah
dibidang rekayasa genetika berupa teknologi kloning. Tekrnologi ini pertama
sekali dilakukan oleh Dr. Gurdon dari Medical Research Council Laboratory of
Molecular Biology, Universitas Cambridge, Inggris, tahun 1961. Gurdon berhasil
memanipulasi telur-telur katak sehingga tumbuh menjadi kecebong yang identik
(kecebong kloning).
Tiga
puluh dua tahun setelah itu, tahun 1993, Dr. Jerry Hall berhasil mengkloning
embrio manusia dengan teknik pembelahan (embryo splitting technique) hanya
saja, semua kloning yang di hasilkan saat itu russak. Empat tahun kemudian
tepatnya pada tanggal 23 februari 1997, Dr. Ian Wilmut dari scotland’s Roslin
Institute, berhasil melakukan kloning mamalia
pertama dengan kelahiran domba yang diberi nama Dolly. Teknik yang
digunakan Dr, wilmut dikenal dengan alih inti sel somatik atau somatic Cell
Nuclear Transfer (SCNT), yaitu mengambil inti sel somatik dari domba jenis
tertentu (sebut misalnya domba A) untuk kemudian diinjeksikan kedalam sel telur
domba jenis lainnya (misalnya domba B). Sebelum injeksi dilakukan, sel telur
tersebut sudah diambil terlebih dahulu inti selnya (dikosongkan). Dengan suatu
loncatan listrik, inti sel domba A akan berkembang dan mebelah. Dan pada
akhirnya akan tumbuh menjadi individu baru.
Masih
pada tahun 1997, lahir lembu kloning pertama yang diberi nama Gene. Teknik yang
digunakan sedikit berbeda dengan pembuatan “Dolly”. Pembuatan Gene diawali
dengan koleksi sel-sel janin yang sangat mudah dari anak lembu. Sel-sel
tersebut kemudian ditumbuhkan sedemikian rupa sampai siap dimasukan kedalam sel
telur lembu betina.
Setahun
kemudian para peneliti di Universitas Hawai yang dipimpin oleh Dr. Truhiko
Wakayama berhasil melakukan poling terhadap tikus hingga lebih dari lima
generasi. Teknik yang digunakan kali ini juga berbeda dengan sebelumnya. Mereka
menggunakan teknik micro injection dengan tingkat keberhasilan tiga persen.
Peluang keberhasilan teknik kloning ini lebih besar dari teknik SCNT yang tidak
sampai satu persen.
Ditahun
2000, Prof. Gerald Schatten dari Oregon Health Sciences University, amerika,
berhasil membuat kera kloning yang diberi nama Tetra. Teknik yang digunakan
adalah pembagian embrio atau Embryo Splitting Tecnique (EST). Pada dasarnya EST
adalah penyempurnaan dari teknik yang dipergunakan oleh Dr. Jerry Hall pada
tahun 1993. Pada teknik ini, telur dari betina dan sperma dari jantan dipakai
untuk membentuk telur yang terbuahi (fertilized egg). Setelah embrio tumbuh
menjadi ddelapan sel, para peneliti membaginya menjadi empat embrio yang
identik, masing-masing terdiri dari dua sel. Langkah selanjutnya, ke empat
embrio tersebut di implikasikan kedalam sorrrogete mother. Lalu, lahirlah
kemudian kera kloning. Individu yang dihasilkan dari teknik ini 100 persen
identik dengan sel sumbernya. Karena itulah para ahli menyebut teknik ini
dengan artificial twinning atau kembar buatan.
Begitulah
teknik rekayasa Genitika berkembang dari waktu kewaktu. Dan setelah berbagai
keberhasilan teknik Kloning yang telah pernah dilakukan, para ahli malah ebih
berencana menerapkan teknik kloning pada manusia. Dari ide inilah, wacana
kloning menjadi sesuatu yang semakin kontroversial.
c.
Teknologi Informasi
Pada
tahun 1937, seorang insinyur amerika bernama Howard Aiken merancang IBM Mark 7 yang
merupakan nenek moyangnya komputer mainframe saat ini. Komputer tersebut
menggunakan tabung vakum dan elektro mekanikal dan bukan tombol-tombol
elektronis.
Komputer
elektronik pertama yang sukses secara komersial adalah UNIVAC. Komputer ini
dirancang oleh Eckert dan Mauchly dan diperkenalkan pada tahun 1951.
Selanjurnya, muncul komputer ber transistor dengan transistor-transistor yang
kokoh menggantikan tabung-tabung vakum yang mudah rusak, dirancang oleh Seymour
Cray untuk Control Data Corporation. Dan iniah awal dari kecendrungan untuk
membuat komputer yang lebih kecil dan lebih cepat.
Ide
mengenai komputer pribadi [(Personal Computer; (PC)] disetiap rumah muncul
dilembah Santa Celara disebelah selatan San Francisco, California, sebuah
daerah yang kemudian dikenal sebagai lembah Silikon. Pada tahun 1977, Steve
Jobs dan Steve Wozniak mendirikan perusahaan komputer berrnama Apple Computer
Inc. Pada bulan April tahun 1977 itu, mereka memperkenalkan Apple II. Itulah
komputer pribadi pertama di dunia.
Komputer
telah mengubah wajah peradban Barat moderen secara derastris sejak tahun
80-han. Pada awalnya, komputer dikenal sebagai “otak elektronis” yang mampu
melakukan bermacam-macam kegiatan dengan tingkat kesulitan yang berbeda-beda.
Komputer merevolusi ilmu matematika melalui kemampuannya memperluas jangkauan
otak penghitungnya, sepwrti mobil dan
pesawat yang mampu memperjauh jarak yang ditempuh.
Demikianlah
teknologi komputer terus berkembang dan melahirkan inovasi. Hampir tiap tahun
perushaan-perusahaan komputer internasional mengeluarkan model komputer terbaru
mereka dengan berbagai fitur dan keistimewaan serta perbaikan-perbaikan
terhadap generasi-generasi sebelumnya. Ukurannya pun dibuat semakin simpel tapi
menarik dan daya memorinya terus diperbesar.
Tren
perkembangan komputer mutakhir cendrung menghendaki bentuk yang semakin
mengecil. Dulu, komputer belum memiliki bentuk yang kompak dan ringkas.
Komputer generasi awal bahkan membutuhkan ruangan yang besar dengan kabel meskipun
kemampuannya tidak menjadi kecil. Ada PC (Personal Computer) dan lap top yang
lebih kecil lagi. Dan terakhir, ada simputer, komputer jenis PDA (Personal
Digital Assistans) yang bisa digenggam dengan ukuran layar hanya 3x2 inch
dengan stylus (tongkat kecil seperti pensil) yang berfungsi sebagai Mouse.
Komputer
juga tidak saja menjadi alat pengolahan data tapi juga memasuki wilayah
komunikasi interaktif dalm bentuk Internet.penggunaan internet berawal dari
adanya kebutuhan militer dimasa perang dingin sekitar tahun 1969, dimana departemen
pertahanan Amerika Serikat membutuhkan
sebuah jaringan yang menghubungkan semua komputer didaerah Vital untuk
mengantisipasi kemungkinan adanya serangan nuklir.
Untuk
itu, Departemen Pertahanan Amerika Serikat melalui DARPA (Defense Advanced
Research Projects Agency), bekerja sama dengan beberapa Universitas membentuk
ARPANET (Advanced Research Projects Administration Net). Proyek ini awalnya
hanya menghubungkan 3 komputer di Calefornia dan 1 di Utah. Namun pada
perkembangan selanjutnya, banyak universitas didaerah tersebut ingin bergabung,
sehingga untuk mengklasifikasikannya menjadi dua bagian, yaitu jaringan untuk
Militer dan Nonmiliter. Gabungn keduanya disebut DARPA Internet yang akhirnya
dikenal sebagai Internet saja .
Begitulah
internetpun terus dikembangkan hingga saat ini dengan berbagai fasilitas yang
terdapat didalamnya seperti e-mail, chatting, downlod file dari berbagai situs,
dan lain-lain.
d.
Teori Ertikel Elementer
Mengamati
perkembangan ilmu diantaranya juga bisa dilakukan dengan melihat temuan-temuan
para ilmuan diberbagai bidan. Satu contoh misalnya tentang teori partikel
elementer.
Selama
lebih dari 2.500 tahun, manusia mencari misteri sifat materi. Salah satu bentuk
penasaran itu disalurkan dengan mencari tahu partikel apakah yang paling kecil
dari susunan materi. Pada abad kelima sebelum masehi,
Democritus-filosof-yunani-menemukan bahwa semua jenis materi dapat
dipecah-pecah menjadi partikel kecil ini disebut atom. Atom adalah kata yunani
yang berarti tidak terbagi, atau tidak dapat dibagi.
Ilmu
pun berkembang dan sejumlah percobaan dilakukan dan teori-teori baru
bermunculan. Kemudian ditemukan bahwa atom bukan lah artikel terkecil. Didalam
atom terdapat sejumlh partikel dasar/elementer yang tidak dapat dibagi lagi
menjadi partikel yang lebih kecil yaitu elektron, proton, dan netron. Lebih
jauh, sekarang ditemukan kuark sebagai bagian dari proton dan netron, sehingga
saat ini yang disebut sebagai partikel elementer adalah kuark dan elektron.
Disamping
kuark dan elektron, ada partikel lain seperti foton, beberapa jenis neutron
yang digolongkan sebagai partikel elementer atau dikenal sebagai partikel
sub-atomik. Partikel elementer ini disebut sebagai jantung fisika, karena
partikel-partikel elementer inilah yang mengatur sifat fisika suatu benda, yang
akan menentukan sifat fisika benda tersebut. misalnya Mengapa suatu benda ada
yang dapat menghantarkan listrik dengan baik dan benda yang lain tidak. Ini
tergantung dari gerakan partikel elementer (dalam hal ini elektron). Pada suatu
konduktor, elektron dapat bebas bergerak sihingga konduktor dapat menjadi
penghantar listrik yang baik. Sedangkan pada isolator, elektor terikat kuat,
sehingga tidak dapat menghantar listrik dengan baik. Ini menjelaskan mengapa
misalnya logam adalah penghantar listrik yang
baik, sedangkan kayu tidak.
Setiap
lahir teori fisika atom, akan muncul
serangkaian percobaan yang dikemudian hari bisa menghasilkan teori baru. Teori
baru tersebut bisa jadi menentang teori yang lama, seperti yang terjadi setelah
Democritus, namun bisa juga bersifat menguatkan. Dalam sifat menguatkan inilah
temuan Gerardus Hooft, peraih hadiah nobel fisika tahu 1999, bersama rekannya
Martinus Veltman, profesor fisikawan teoretis dengan spesialiasai dibidang
partikel sob-atomik. Mereka menegaskan bahwa teori model standar bisa diterima
untuk menjelaskan bahwa jagad raya
tersusun atas kuark, lepton (yaitu elektron dan neutron), dan bosan (foton).
Teori
tentang partikel elementer bisa menjadi dasar bagi temuan-temuan baru yang
spektakuler. Bukan tidak mungkin, manusia bisa diubah partikel dasarnya,
sehingga bisa dipindah tempatkan setiap saat tanpa kendaraan, seperti
digambarkan Star Trek.
Kemajuan Sains dan Teknologi di Bidang-bidang Lain
Sebagaimna
dikemukakan diatas, dizaman kontenporer ini, hampir seluru aspek kehidupan
manusia dapat sentuhan efek kemajuan dan perkembangan ilmu dan teknologi. Bukan
saja dalam bentuk teknologi rekayasa genetika, teknologi informasi dalam bentuk
kecanggihan komputer dan internet, atau
tentang teori partikel elementer, tapi juga dalam bidang-bidang lainnya.
Dibidang
teknologi komunikasi jarak jauh, misalnya yang berawal dari telepon, terus
berkembang cepat dengan munculnya alat-alat komunikasi personal mutakhir
seperti handpone berbagai dengan inovasinya. Dalam bentuk yang mutakhir
misalnya, HP yang benyuknya semakin simpel, ringan, namun tetap luks, tidak
saja mampu mengirimkan suara, tapi juga gambar sekaligus.
Begitu
pula dengan teknologi penjelajahan ruang angkasa. Bila pada tahun 1961, Yuri
Gagarin adalah manusia pertama yang diluncurkan ke luar angkasa oleh Uni Soviet dengan pesawat Vostok I-nya,
yang kemudian disusul oleh amerika pada tahun 1968,dan pada tahun 1969,
tepatnya tanggal 20 juli, Neil Armstrong menjadi manusia pertama yang mendarat
di bulan, maka sekarang bulan sudah di proyeksikan untuk di komersialisasikan.
Peluncuran pesawat pembuka jalan menuju komersialisasi bulan akan di rencanakan
akan dilakukan pada bulan juni 2003 dari Baikonur Cosmodrome, kazakhastan.
Ilmu
dan penemuan-penemuan yang menjadi ciri utama perkembangan ilmu itu memang
berkembang sangat cepat. Untuk mendapat gambaran sepintas tentang betapa
perkembangan ilmu itu berjalan cepat, dapat kita lihat misalnya tabel berikut.
Deskripsi
percepatan waktu penemuan dan paten perdagangan.
NO
|
Objek
Penemuan
|
Tahun
Penemuan
|
Tahun
Paten
|
Jarak
Waktu
|
1
|
Fotografi
|
1727
|
1839
|
112
|
2
|
Telepon
|
1820
|
1876
|
56
|
3
|
Radio
|
1887
|
1902
|
15
|
4
|
Televisi
|
1923
|
1934
|
11
|
5
|
Bom
Atom
|
1939
|
1945
|
6
|
6
|
Transistor
|
1947
|
1950
|
3
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar