Rabu, 10 Desember 2014

MAKALAH FILSAFAT ILMU Kemajuan ilmu di zaman kontemporer

MAKALAH
FILSAFAT ILMU
Kemajuan ilmu di zaman kontemporer


 





Oleh :
Kelompok: IV
Ø     M. Nur Sidiq
Ø     Wawan Setiawan
Ø     Ihwanul Muslimin
Ø     Rosita
Ø     Khaeriah
Ø     Vivi Nurul Hafidzoh
Ø     Sahrotul jannah

KPI-A / II
FAKULTAS USHULUDIN, DAKWAH DAN ADAB
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
"SULTAN MAULANA HASANUDDIN" BANTEN”
2012-2013

FILSAFAT ILMU
KEMAJUAN ILMU ZAMAN KONTEMPORER
Perkembangan dan kemajuan peradaban manusia tidak bisa dilepaskn dari peran ilmu. Bahkan perubahan pola hidup manusia dari waktu ke waktu sesungguhnya berjalan seiring dengan sejarah kemajuan dan perkembangan ilmu. Tahap-tahap perkembangan itu kita menyebut dalam konteks ini sebagai periodesasi sejarah perkembangan ilmu; sejak dari zaman klasik, pertengahan, modern dan kontemporer.
Kemajuan ilmu dan teknologi dari masa ke masa adalah ibarat mata rantai yang tidak terputus satu sama lain. Hal-hal baru yang ditemukan pada suatu masa menjadi unsur penting bagi penemuan-penemuan lainnya dimasa berikutnya. Demikianlah semuanya saling terkait. Oleh karena itu, melihat sejarah perkembangan ilmu zaman kontemporer, tidak lain adalah mengamati pemanfaatan dan pengembangan lebih lanjut dari rentetan sejarah ilmu sebelumnya. Kondisi itulah yang kemudian mengalami percepatan atau bahkan radikalisasi yang tidak jarang berada di luar dugaan manusia itu sendiri.
Yang dimaksud dengan zaman kontemporer dalam konteks ini adalah era tahun-tahun terakhir yang kita jalani hingga saat sekarang ini. Hal yang membedakan pengamatan tentang ilmu di zaman modern dengan zaman kontemporer adalah bahwa zaman modern adalah era perkembangan ilmu yang berawal sejak sekitar abad ke-15, sedangkan zaman kontemporer memfokuskan sorotannya pada berbagai perkembangan terakhir yang terjadi hingga saat sekarang.
Sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya, sebagai kelanjutan mata rantai sejarah perkembangan ilmu, berbagai hal baru yang ditemukan dan dapat kita amati di era kontemporer, tidak terlepas dari berbagai penemuan dan dasar-dasar ilmu yang telah ada dan diciptakan oleh para penemu, pakar, atau filosof dimasa-masa sebelumnya.
Sebagaimana ilmu di zaman modern mempunyai karakteristik khusus yang membedakannya dengan ilmu di zaman klasik dan zaman pertengahan, maka ilmu kontemporer pun demikian.
Akan kita lihat terlebih dahulu secara sederhana potret ilmu modern yang telah melahirkan hal-hal radikal yang membedakannya dengan ilmu di zaman pertengahan dan klasik. Zaman modern  misalnya, dalam banyak hal melakukan dekonstruksi terhadap teori-teori yang dianggap established (mapan) pada masa pertengahan atau zaman klasik. Setidaknya dua contoh yang sangat menonjol bisa dikemukakan disini. Pertama, pendapat yang dikemukakan oleh Copernicus (1473-1543) tentang teori heliosentrisme, bahwa matahari adalah pusat tata surya dan planet-planet termasuk bumi berputar mengelilingi matahari. Teori ini jelas-jelas bertentangan dengan pendapat yang di terima secara umum manusia saat itu, yaitu geosentrisme yang menyatakan bahwa bumilah yang menjadi pusat tata surya.
Kedua, metode induktif yang di perkenalkan oleh Francis Bacon (1560-1626). Ia telah memberikan sumbangan yang penting dalam menembus metode berfikir deduktif yang penggunaannya secara berlebihan telah menyebabkan dunia keilmuan mengalami kemacetan. Francis Bacon menekankan untuk mendasarkansemua pengetahuan dan ilmu atas dasar pengalaman. Ia menganjurkan agar para sarajana, dalam menyusun ilmu,mengupulkan sebanyak mungkin fakta pengalaman (emperecal brute facts) untuk selajunya di analisis.
Membuat deskripsi atau eksposisi tentangperkembangan ilmu di zaman kontemporer berarti manggambarkan aplikasi ilmu dan teknologi dalam sektor kehidupan manusia. Itulah salah satu karakteristik utama ilmu di zaman kontemporer yang dalam kerangka umumnya sekaligus menjadi persamaan sifat perkembangan ilmu zaman kontemporer hal ini tidak saja terjadi dilapangan ilmu eksakta, tapi juga ilmu-ilmu sosial dan juga keagamaan. Para pecinta ilmu di bidang mereka masing-masing berusaha untuk menjadikan ilmu dan pengetahuan yang menjadi bidang mereka dapat memberikan sumbangan yang berarti bagi manusia dan kemanusiaan.
Satu hal yang tak sulit untuk disepakati, bahwa hampir semua sisi kehidupan manusia modern telah disentuh oleh berbagai efek perkembangan ilmu dan teknologi. Sektor ekonomi, pertahanan dan keamanan, sosial dan budaya, komunikasi dan transportasi, pendidikan, seni, kesehatan dan lain-lain, semuanya membutuhkan dan mendapat sentuhan teknologi.
Bila di zaman purba, manusia prasejarah tercatat mempunyai benih ilmu di bidang astronomi, kemudian mulai mengenal tulisan dan hitungan yang mengawali zaman sejarah, lalu zaman modern diidentikkan dengan masa renaissance sebagai masa bangkitnya kembali eropa dari kegelapan, maka zaman kontemporer sangat kental dengan inaovasi-inovasi teknologi di berbagai bidang.
Satu hal lain yang menjadi karakter spesifik ilmu kontemporer, dan dalam konteks ini ciri tersebut akan lebih dapat kita temukan secara relatif lebih mudah pada bidang-bidang sosial, yaitu bahwa ilmu kontemporer tidak segan-segan melakukan dekonstruksi dan peruntuhan terhadap teori-teori ilmu yang pernah ada untuk kemudian menyodorkan pandangan-pandangan baru dalam rekonstruksi ilmu yang mereka bangun. Dalam hal inilah, penyebutan wacana “postmodernisme” dalam bidang ilmu dan filsaat menjadi diskursus yang akan cukup banyak ditemukan.
Begitulah perkembangan ilmu di zaman kontemporer meliputi hampir seluruh bidang ilmu dan teknologi, ilmu-ilmu sosial seperti sosiologi, antropologi, psikologi, ekonomi, hukum dan politik, serta ilmu-ilmu eksakta seperti fisika, kimia dan biologi, serta aplikasi-aplikasinya di bidang teknologi rekayasa genetika, informasi dan komunikasi, dan lain-lain.

Beberapa contoh perkembangan ilmu kontemporer
a.       Santri, Priyayi, dan Abangan
Dalam kajian ilmu sosialkeagamaan di indonesia, penelitian Clifford Geertz yang dalam versi aslinya berjudul The Religion of Java merupakan satu bahasa yang menarik. Penelitian serlus Geertz tersebut kemudian lebih banyak dipopulerkan sebagai kerangka tipologisasi keberagamaan masyarakat jawa menjadi santri, abangan, dan priyayi. Untuk menyajikan abstraksi yang lebih otoritatif tentang penelitian Geertz ini, penulis mengutip penggambaran Parsudi Suparlan dalam pengantarnya terhadap buku Clifford Geertz Abangan, Santri, Priyayi dalam masyarakat jawayang merupakan edisi Indonesia dari buku aslinya The Religion of Java.
 Arti karya geertz The Religion of java adalah sumbanganya kepada pengetahuan sistem- sistem simbol, yaitu bagaimana hubungan antara struktur- struktur sosial yang ada dalam suatu masyarakat dengan pengorganisasian dan perwujudan  simbol-simbol, dan bagaimana para anggota masyarakat mewujudkan adanya intregrasi dan disintregrasi dengan cara mengorganisasi dan mewujudkan simbol- simbol tertentu, sehingga perbedaan-perbedaan yang tampak di antara struktur- struktur sosial yang ada dalam masyarakat tersebut hanya bersifat komplementer.
Tiga lingkungan yang berbeda (yaitu perdesaan, pasar,dan kantor pemerintahan) yang dibarengi dengan latar belakang sejarah kebudayaan yang berbeda ( yang berkaitan dengan masuknya agama serta peradaban hindu dan islam jawa) telah mewujudkan tentang adanya abangan (yang menekankan pentinya anamistik), santri (yang menekankan aspek-aspek islam) dan penyanyi (yang menekankan aspek-aspek hindu). Perwudujan citra agama masing-masing struktur sosial tersebut adalah pesta-pesta ritual yang berkaitan dengan usaha- asaha untuk menghalau makhluk  halus jahat yang diang gap  sebagai penyebab ketidak teraturan dan kesengsaraan dalam masyarakat, agar akuilibrium dalam masyarakat dapat dicapai kembali (abangan); penekanan pada tindakan- tindakan keagamaan dan upacara-upacara sebagaimana digariskan dalam islam (santri); dan suatu kompleks keagamaan yang menekankan pada pentinya hakikat halus  sebagai dari kasar (kasar dianggapsebagai ciri-ciri utama abangan), yang perwujudanya tampak dalam berbagai sistem simbol yang berkaitan dengan etiket, tarian- tarian  dan berbagai bentuk kesenian, bahasa, dan pakaian( penyanyi).
Abangan, santri, dan penyanyi, yang walaupun masing- masing merupakan struktur-struktur sosial yang berlailainan, tapi masing- masing saling melengkapi satu sama lainya dalam mewujudkan adanya sistem  sosial jawa yang berlaku umum di mojokuto.inilah sesungguhnya tesis geertz yang di usahakan untuk diperlihatkan  dalam bukunya The Religion of Java, yaitu agama bukan hanya memainkan peranan pemecah- belah dlam masyarakat. Walaupun demikian, tampaknya yang lebih menjadi perhatiaan geertz adalah masalah perpecahan dalam sistem sosial jawa di mojokuto dan bukanya itregasi yang terwujud didalamnya,sebagaimana telah dikemukakan oleh  Harsja W. Bachtiar dalam pembahasanya (1973) hal ini mungkin adanya penekanan perhatian geertz pada dimensi stuktur sistem sosial.
Satu lagi, perlu juga kita lihat ulasan yang menjadi back cover buku Clifford Geertz edisi indonesia tersebut. Pengaranya  memiliki masyarakat kota kecil mojokuto, jawa timur, sebagai objek penelitian dan pengkajian. Namun untuk kelengkapannya, pengarang juga membahas pandangan tiga golongan yang memiliki subtradisi masing-masing: abangan, yaitu golongan petani kecil, yang sedikit banyak memiliki persamaan dengan “religi rakyat” Asia Tenggara; santri, yaitu pemeluk agama islam yang taat pada umumnya terdiri dari pedagang di kota dan petani yang berkecukupan; dan priyayi, yaitu golongan yang masih memiliki pandangan hindu-budha, yang kebanyakan terdiri dari golongan terpelajar, golongan atas, penduduk kota, terutama golongan pegawai.
Penelitian Clifford Geertz hingga kini mendapat perhatian dari para ilmuan. Berbagai penelitian dilakukan untuk menguji, membuktikan atau bahkan meruntuhkan tesis Geertz tentang kategorisasi keberagamaan masyarakat jawa itu. Beberapa yang bisa penulis sebutkan disini misalnya seperti penelitian antropologis yang dilakukan oleh Bambang Pranowo (1994), Robert W. Hefner (1987), dan Mark Woordward (1984), yang membantah klaim Geertz. Para pakar ini menemukan bahwa masyarakat jawa secara umum adalah santri, adapun “”genre” abangan tidak signifikan.
Klaim tentang runtuhnya tesis “santri-abangan”-nya Clifford  Geertz juga dikemukakan oleh hasil penelitian PPIM UIN Jakarta. Penelitian tersebut dilakukan pada tahun 2001 dengan populasi yang luas (sekitar 85% populasi nasional) dan dengan sistem random sampling (metode pengambilan sampel secara acak, tidak hanya sebuah kota kecil kecamatan atau sebuah desa) sehingga punya daya generalisasi dan klaim yang besar. Penelitian PPIM ini bahwa juga mencoba menunjukan adanya suatu dialektika, dimana orang yang lebih intensi dalam menjalankan ritual wajib maupun sunah dalam islam berkolerasi positif dan signifikan dengan status sosial-ekonomi (gabungan antara pendidikan, jenis pekerjaan, pendapat, dan kategori desa-kota). Korelasinya sekitar 15%. Sebaliknya, seorang muslim yang semakin intensif dalam melaksanakan ritual abangan semakin negatif korelasinya dengan status sosial-ekonomi (korelasinya sekitar 25%).
Penelitian Clifford Geertz yang kemudian mendapat banyak tantangan dari para pakar dan peneliti sesudahnya juga terjadi pada bidang-bidang ilmu lainnya. Masih untuk bidang sosial keagamaan, misalnya juga terjadi perdebatan panjang tentang statemen Samuel P. Huntington mengenai teori Clash of Civilization. Dan banyak tema-tema lainnya yang terus berkembang dan menjadi bukti bagi terus berkembangnya ilmu dari waktu ke waktu.

b.      Teknologi Rekayasa Genetika
Salah satu bentuk perkembangan ilmu zaman kontemporer yang sangat masyhur adalah dibidang rekayasa genetika berupa teknologi kloning. Tekrnologi ini pertama sekali dilakukan oleh Dr. Gurdon dari Medical Research Council Laboratory of Molecular Biology, Universitas Cambridge, Inggris, tahun 1961. Gurdon berhasil memanipulasi telur-telur katak sehingga tumbuh menjadi kecebong yang identik (kecebong kloning).
Tiga puluh dua tahun setelah itu, tahun 1993, Dr. Jerry Hall berhasil mengkloning embrio manusia dengan teknik pembelahan (embryo splitting technique) hanya saja, semua kloning yang di hasilkan saat itu russak. Empat tahun kemudian tepatnya pada tanggal 23 februari 1997, Dr. Ian Wilmut dari scotland’s Roslin Institute, berhasil melakukan kloning mamalia  pertama dengan kelahiran domba yang diberi nama Dolly. Teknik yang digunakan Dr, wilmut dikenal dengan alih inti sel somatik atau somatic Cell Nuclear Transfer (SCNT), yaitu mengambil inti sel somatik dari domba jenis tertentu (sebut misalnya domba A) untuk kemudian diinjeksikan kedalam sel telur domba jenis lainnya (misalnya domba B). Sebelum injeksi dilakukan, sel telur tersebut sudah diambil terlebih dahulu inti selnya (dikosongkan). Dengan suatu loncatan listrik, inti sel domba A akan berkembang dan mebelah. Dan pada akhirnya akan tumbuh menjadi individu baru.
Masih pada tahun 1997, lahir lembu kloning pertama yang diberi nama Gene. Teknik yang digunakan sedikit berbeda dengan pembuatan “Dolly”. Pembuatan Gene diawali dengan koleksi sel-sel janin yang sangat mudah dari anak lembu. Sel-sel tersebut kemudian ditumbuhkan sedemikian rupa sampai siap dimasukan kedalam sel telur lembu betina.
Setahun kemudian para peneliti di Universitas Hawai yang dipimpin oleh Dr. Truhiko Wakayama berhasil melakukan poling terhadap tikus hingga lebih dari lima generasi. Teknik yang digunakan kali ini juga berbeda dengan sebelumnya. Mereka menggunakan teknik micro injection dengan tingkat keberhasilan tiga persen. Peluang keberhasilan teknik kloning ini lebih besar dari teknik SCNT yang tidak sampai satu persen.
Ditahun 2000, Prof. Gerald Schatten dari Oregon Health Sciences University, amerika, berhasil membuat kera kloning yang diberi nama Tetra. Teknik yang digunakan adalah pembagian embrio atau Embryo Splitting Tecnique (EST). Pada dasarnya EST adalah penyempurnaan dari teknik yang dipergunakan oleh Dr. Jerry Hall pada tahun 1993. Pada teknik ini, telur dari betina dan sperma dari jantan dipakai untuk membentuk telur yang terbuahi (fertilized egg). Setelah embrio tumbuh menjadi ddelapan sel, para peneliti membaginya menjadi empat embrio yang identik, masing-masing terdiri dari dua sel. Langkah selanjutnya, ke empat embrio tersebut di implikasikan kedalam sorrrogete mother. Lalu, lahirlah kemudian kera kloning. Individu yang dihasilkan dari teknik ini 100 persen identik dengan sel sumbernya. Karena itulah para ahli menyebut teknik ini dengan artificial twinning atau kembar buatan.
Begitulah teknik rekayasa Genitika berkembang dari waktu kewaktu. Dan setelah berbagai keberhasilan teknik Kloning yang telah pernah dilakukan, para ahli malah ebih berencana menerapkan teknik kloning pada manusia. Dari ide inilah, wacana kloning menjadi sesuatu yang semakin kontroversial.

c.       Teknologi Informasi
Pada tahun 1937, seorang insinyur amerika bernama Howard Aiken merancang IBM Mark 7 yang merupakan nenek moyangnya komputer mainframe saat ini. Komputer tersebut menggunakan tabung vakum dan elektro mekanikal dan bukan tombol-tombol elektronis.
Komputer elektronik pertama yang sukses secara komersial adalah UNIVAC. Komputer ini dirancang oleh Eckert dan Mauchly dan diperkenalkan pada tahun 1951. Selanjurnya, muncul komputer ber transistor dengan transistor-transistor yang kokoh menggantikan tabung-tabung vakum yang mudah rusak, dirancang oleh Seymour Cray untuk Control Data Corporation. Dan iniah awal dari kecendrungan untuk membuat komputer yang lebih kecil dan lebih cepat.
Ide mengenai komputer pribadi [(Personal Computer; (PC)] disetiap rumah muncul dilembah Santa Celara disebelah selatan San Francisco, California, sebuah daerah yang kemudian dikenal sebagai lembah Silikon. Pada tahun 1977, Steve Jobs dan Steve Wozniak mendirikan perusahaan komputer berrnama Apple Computer Inc. Pada bulan April tahun 1977 itu, mereka memperkenalkan Apple II. Itulah komputer pribadi pertama di dunia.
Komputer telah mengubah wajah peradban Barat moderen secara derastris sejak tahun 80-han. Pada awalnya, komputer dikenal sebagai “otak elektronis” yang mampu melakukan bermacam-macam kegiatan dengan tingkat kesulitan yang berbeda-beda. Komputer merevolusi ilmu matematika melalui kemampuannya memperluas jangkauan otak penghitungnya, sepwrti mobil  dan pesawat yang mampu memperjauh jarak yang ditempuh.
Demikianlah teknologi komputer terus berkembang dan melahirkan inovasi. Hampir tiap tahun perushaan-perusahaan komputer internasional mengeluarkan model komputer terbaru mereka dengan berbagai fitur dan keistimewaan serta perbaikan-perbaikan terhadap generasi-generasi sebelumnya. Ukurannya pun dibuat semakin simpel tapi menarik dan daya memorinya terus diperbesar.
Tren perkembangan komputer mutakhir cendrung menghendaki bentuk yang semakin mengecil. Dulu, komputer belum memiliki bentuk yang kompak dan ringkas. Komputer generasi awal bahkan membutuhkan ruangan yang besar dengan kabel meskipun kemampuannya tidak menjadi kecil. Ada PC (Personal Computer) dan lap top yang lebih kecil lagi. Dan terakhir, ada simputer, komputer jenis PDA (Personal Digital Assistans) yang bisa digenggam dengan ukuran layar hanya 3x2 inch dengan stylus (tongkat kecil seperti pensil) yang berfungsi sebagai Mouse.
Komputer juga tidak saja menjadi alat pengolahan data tapi juga memasuki wilayah komunikasi interaktif dalm bentuk Internet.penggunaan internet berawal dari adanya kebutuhan militer dimasa perang dingin sekitar tahun 1969, dimana departemen pertahanan  Amerika Serikat membutuhkan sebuah jaringan yang menghubungkan semua komputer didaerah Vital untuk mengantisipasi kemungkinan adanya serangan nuklir.
Untuk itu, Departemen Pertahanan Amerika Serikat melalui DARPA (Defense Advanced Research Projects Agency), bekerja sama dengan beberapa Universitas membentuk ARPANET (Advanced Research Projects Administration Net). Proyek ini awalnya hanya menghubungkan 3 komputer di Calefornia dan 1 di Utah. Namun pada perkembangan selanjutnya, banyak universitas didaerah tersebut ingin bergabung, sehingga untuk mengklasifikasikannya menjadi dua bagian, yaitu jaringan untuk Militer dan Nonmiliter. Gabungn keduanya disebut DARPA Internet yang akhirnya dikenal sebagai Internet saja .
Begitulah internetpun terus dikembangkan hingga saat ini dengan berbagai fasilitas yang terdapat didalamnya seperti e-mail, chatting, downlod file dari berbagai situs, dan lain-lain.

d.      Teori Ertikel Elementer
Mengamati perkembangan ilmu diantaranya juga bisa dilakukan dengan melihat temuan-temuan para ilmuan diberbagai bidan. Satu contoh misalnya tentang teori partikel elementer.
Selama lebih dari 2.500 tahun, manusia mencari misteri sifat materi. Salah satu bentuk penasaran itu disalurkan dengan mencari tahu partikel apakah yang paling kecil dari susunan materi. Pada abad kelima sebelum masehi, Democritus-filosof-yunani-menemukan bahwa semua jenis materi dapat dipecah-pecah menjadi partikel kecil ini disebut atom. Atom adalah kata yunani yang berarti tidak terbagi, atau tidak dapat dibagi.
Ilmu pun berkembang dan sejumlah percobaan dilakukan dan teori-teori baru bermunculan. Kemudian ditemukan bahwa atom bukan lah artikel terkecil. Didalam atom terdapat sejumlh partikel dasar/elementer yang tidak dapat dibagi lagi menjadi partikel yang lebih kecil yaitu elektron, proton, dan netron. Lebih jauh, sekarang ditemukan kuark sebagai bagian dari proton dan netron, sehingga saat ini yang disebut sebagai partikel elementer adalah kuark dan elektron.
Disamping kuark dan elektron, ada partikel lain seperti foton, beberapa jenis neutron yang digolongkan sebagai partikel elementer atau dikenal sebagai partikel sub-atomik. Partikel elementer ini disebut sebagai jantung fisika, karena partikel-partikel elementer inilah yang mengatur sifat fisika suatu benda, yang akan menentukan sifat fisika benda tersebut. misalnya Mengapa suatu benda ada yang dapat menghantarkan listrik dengan baik dan benda yang lain tidak. Ini tergantung dari gerakan partikel elementer (dalam hal ini elektron). Pada suatu konduktor, elektron dapat bebas bergerak sihingga konduktor dapat menjadi penghantar listrik yang baik. Sedangkan pada isolator, elektor terikat kuat, sehingga tidak dapat menghantar listrik dengan baik. Ini menjelaskan mengapa misalnya logam adalah penghantar listrik yang  baik, sedangkan kayu tidak.
Setiap lahir teori fisika atom, akan  muncul serangkaian percobaan yang dikemudian hari bisa menghasilkan teori baru. Teori baru tersebut bisa jadi menentang teori yang lama, seperti yang terjadi setelah Democritus, namun bisa juga bersifat menguatkan. Dalam sifat menguatkan inilah temuan Gerardus Hooft, peraih hadiah nobel fisika tahu 1999, bersama rekannya Martinus Veltman, profesor fisikawan teoretis dengan spesialiasai dibidang partikel sob-atomik. Mereka menegaskan bahwa teori model standar bisa diterima untuk menjelaskan bahwa  jagad raya tersusun atas kuark, lepton (yaitu elektron dan neutron), dan bosan (foton).
Teori tentang partikel elementer bisa menjadi dasar bagi temuan-temuan baru yang spektakuler. Bukan tidak mungkin, manusia bisa diubah partikel dasarnya, sehingga bisa dipindah tempatkan setiap saat tanpa kendaraan, seperti digambarkan Star Trek.

Kemajuan Sains dan Teknologi di Bidang-bidang Lain
Sebagaimna dikemukakan diatas, dizaman kontenporer ini, hampir seluru aspek kehidupan manusia dapat sentuhan efek kemajuan dan perkembangan ilmu dan teknologi. Bukan saja dalam bentuk teknologi rekayasa genetika, teknologi informasi dalam bentuk kecanggihan komputer dan internet,  atau tentang teori partikel elementer, tapi juga dalam bidang-bidang lainnya.
Dibidang teknologi komunikasi jarak jauh, misalnya yang berawal dari telepon, terus berkembang cepat dengan munculnya alat-alat komunikasi personal mutakhir seperti handpone berbagai dengan inovasinya. Dalam bentuk yang mutakhir misalnya, HP yang benyuknya semakin simpel, ringan, namun tetap luks, tidak saja mampu mengirimkan suara, tapi juga gambar sekaligus.
Begitu pula dengan teknologi penjelajahan ruang angkasa. Bila pada tahun 1961, Yuri Gagarin adalah manusia pertama yang diluncurkan ke luar angkasa  oleh Uni Soviet dengan pesawat Vostok I-nya, yang kemudian disusul oleh amerika pada tahun 1968,dan pada tahun 1969, tepatnya tanggal 20 juli, Neil Armstrong menjadi manusia pertama yang mendarat di bulan, maka sekarang bulan sudah di proyeksikan untuk di komersialisasikan. Peluncuran pesawat pembuka jalan menuju komersialisasi bulan akan di rencanakan akan dilakukan pada bulan juni 2003 dari Baikonur Cosmodrome, kazakhastan.
Ilmu dan penemuan-penemuan yang menjadi ciri utama perkembangan ilmu itu memang berkembang sangat cepat. Untuk mendapat gambaran sepintas tentang betapa perkembangan ilmu itu berjalan cepat, dapat kita lihat misalnya tabel berikut.








Deskripsi percepatan waktu penemuan dan paten perdagangan.
NO
Objek Penemuan
Tahun Penemuan
Tahun Paten
Jarak Waktu
1
Fotografi
1727
1839
112
2
Telepon
1820
1876
56
3
Radio
1887
1902
15
4
Televisi
1923
1934
11
5
Bom Atom
1939
1945
6
6
Transistor
1947
1950
3



Tidak ada komentar:

Posting Komentar